Segelas Kopi Menutup Hari di Flores

KOMPAS.com — Perjalanan hari pertama Tim Ekspedisi Cincin Api Kompas, Minggu (27/5/2012), sudah dilewati dengan keberhasilan ke puncak Gunung Egon di Sikka, Flores, NTT.

Kami kemudian menyeberang ke Pulau Babi untuk melihat bagaimana gempa dan tsunami meluluhlantakkan pulau tersebut 20 tahun silam.

Saat bersiap untuk menuju Desa Darat Pantai di Talibura, Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur, semua anggota rombongan beristirahat sambil menikmati buah kelapa muda segar.

Benar-benar segar, kelapa langsung dipetik dari pohonnya untuk disajikan. Dengan cekatan seorang warga memanjat pohon dan bocah menunggu di bawah untuk menangkap kelapa tersebut.

Tidak lama kemudian, 10 kelapa sudah didapat. Sambil duduk, kami melihat kecekatan warga sekitar dalam mengupas kelapa.

Air kelapa menyegarkan rasa dahaga setiap anggota tim. Sambil sedikit bersenda gurau, kami menikmati kelapa muda sambil sesekali bercanda dengan bocah-bocah yang melihat kami.

"Makan kelapa muda di sini beda, soalnya baru kali ini ada orang makan kelapa sambil ditonton anak-anak," kata salah satu anggota tim ekspedisi.

Setelah menikmati kelapa muda, kami langsung menuju ke Desa Darat Pantai dan selesai mencari data mengenai hutan bakau.

Tak mau ketinggalan momen, kami menikmati matahari terbenam sambil melihat riuh canda anak-anak mandi di pantai.

Seorang warga Desa Darat Pantai tiba-tiba datang dan mengajak kami untuk menikmati kopi di rumahnya.

Kami pun menerima tawaran tersebut, dan menikmati kopi di tengah gelapnya desa.

"Ya beginilah tempat kami, Pak, tidak ada listrik. Penerangan hanya menggunakan pelita," kata Mustamil, pemilik rumah yang mengundang kami.

Kopi Flores yang merupakan salah satu kopi terbaik di negeri ini menutup hari pertama perjalanan tim ekspedisi.